Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. D Dengan Retensio Plasenta Dalam Persalinan dan Bayi. Ny. D di Kota Pontianak

Latar belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Profil Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (2016), tahun 2015 AKI sebanyak 141 per 100.000 KL. Sedangkan AKB tahun 2015 sebanyak 7 per 1.000 KL. Penyebab utama AKI di Indonesia adalah perdarahan (atonia uteri; 50-60%, sisa plasenta; 23-24%, retensio plasenta; 16-17%, persalinan dengan laserasi jalan lahir; 4-5% dan kelainan darah ; 0,5-0,8%).Perdarahan terjadi 10 kali lebih sering pada saat persalinan. Salah satu penyebab kematian ibu pada sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas yang terjadi adalah karena retensio plasenta, sehingga perlu dilakukan upaya penanganan yang baik dan benar yang dapat diwujudkan dengan upaya peningkatan keterampilan tenaga kesehatan khususnya dalam pertolongan persalinan. Tujuan Penelitian : Mampu memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif pada Ny. D dengan kasus retensio plasenta dalam persalinan dan By. Ny. D di Kota Pontianak Metode Penelitian : Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekaatan studi kasus atau Case Study Research (CSR). Hasil Penelitian : Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, bersalin dengan retensio plasenta, bayi baru lahir, nifas dan kb Ny. D dan By. Ny. D telah dilakukan sesuai dengan 7 langkah varney dan dituangkan kedalam bentuk SOAP. Lama persalinan berlangsung dari kala 1 sampai kala iv pada Ny. D adalah 12 jam, pada kala I, II dan kala IV tidak mengalami penyulit, tetapi pada kala III ibu mengalami Retensio plasenta dan harus dilakukan Manual Plasenta Simpulan : Pada konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan retensio placenta. Ibu mendapatkan asuhan berupa Manual Placenta, dilakukan pemeriksaan seperti keadaan umum, tanda – tanda vital, pemeriksaan kandung kemih, Nutrisi dan Penyuluhan Saran :Diharapkan dapat lebih mengembangkan asuhan komprehensif atau continue of care pada setiap model layanan/ asuhan kebidanan yang diajarkan, sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas