ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. C DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RSB JEUMPA KOTA PONTIANAK

Latar Belakang: Data World Health Organization (WHO) menyatakan secara global pada tahun 2018, Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia di perkirakan 8,30 per 100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Mulyani & Novianti, 2020). Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kalimantan barat sebesar 240 kelahiran hidup sedangkan Target Global SDGs pada Tahun 2030 adalah mengurangi resiko Angka Kematian Ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2019, kasus kematian maternal di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 117 kasus. Jika dihitung berdasarkan konversi diperoleh angka sebesar 130/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu melahirkan yang terjadi di Kalimantan Barat Tahun 2019 dominan disebabkan karena kasus perdarahan sebanyak 35 kasus (29,91%), Hipertensi dalam kehamilan sebanyak 25 kasus (21,37%), gangguan system peredaran darah sebanyak 6 kasus (5,13%), infeksi sebanyak 6 kasus (5,13%), partus lama sebanyak 1 kasus (0,85%), dan sebab lain sebanyak 44 kasus (37,61%). (Pemerintah & Kesehatan, 2019) Ketuban pecah dini yaitu robeknya membrane ketuban yang terjadi pada ibu sebelum melewati waktu persalinan. ketuban pecah dini dapat ditandai dengan robeknya membrane yang menyebabkan ketuban pecah dalam waktu 1 jam dan setelah dilakukan pemeriksaan dalam tidak terdapat tanda-tanda persalinan, salah satunya seperti pembukaan (Nikmathul Ali et al., 2021) Tujuan Penelitian : Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. C dengan ketuban pecah dini DI RSB Jeumpa Kota Pontianak Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatakan studi kasus yang ada di RSB Jeumpa Kota Pontianak Hasil Penelitian: Penelitian yanag dilakukan menunjukan bahwa penatalaksanaan ketuban pecah dini sesuai dengan teori yang didapat Simpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan di RSB Jeumpa Kota Pontianak telah sesuai dengan manajeman kebidanan