MANAJEMEN KEBIDANAN PADA BALITA GIZI BURUK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN PONTIANAK TIMUR

Latar Belakang : Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, pada 2010 terdapat 604 kasus gizi buruk, dengan 10 kematian. Tahun 2011, terdapat 324 kasus gizi buruk, 16 kematian. Pada tahun 2012, ada 346 kasus dengan 7 kematian. Dengan prevalensi kasus gizi buruk tersebut mempengaruhi IPM Kalimantan Barat tahun 2011 yaitu sebesar 69, 53 poin. IPM Kalimantan Barat menempati posisi peringkat 28 dari 33 provinsi se-Indonesia dan berada pada posisi yang sama dengan tahun 2010.

Tujuan : Dapat mengetahui penatalaksanaan pada balita gizi buruk dengan pendekatan manajemen kebidanan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur dimulai dari 4 April sampai 11 April 2013.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. Bentuk dari pelaksanaan penelitian deskriptif adalah Study Kasus atau penelahaan kasus (Case Study).

Hasil : Penatalaksanaan dengan pendekatan manajemen kebidanan pada kedua balita yang melakukan rawat jalan maupun rawat inap sudah sesuai dengan standar operasional yang berlaku.

Kesimpulan : Tindakan perawatan dan pengobatan pada pasien gizi buruk dengan pendekatan manajemen kebidanan mulai dari pengkajian data dasar sampai dengan evaluasi di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur menerapkan 10 langkah tatalaksana pengobatan anak gizi buruk rujukan dari Depkes R.I. Kegiatan ini semuanya dilaksanakan sangat efektif di Pusat Pemulihan Gizi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur.

Saran : Tersedianya pelayanan untuk deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada balita agar balita mendapatkan keseimbangan asuhan baik terhadap pertumbuhan maupun perkembangannya